🦀 Hukum Bacaan Surat Al Mujadalah Ayat 11 Beserta Alasannya

Suratal buruj ayat 11 الصّٰلِحٰتِ; Tidak terdapat Contoh Alif Lam Syamsiah Pada Surat Al Mujadalah Ayat 11. Akhir Kata. Itulah tadi kumpulan contoh alif lam syamsiah semua huruf dari ta, tsa, dal hingga nun. Mudah-mudahan artikel contoh alif lam syamsiah beserta surat dan ayatnya ini membantu. Baca juga: Apa itu Ilmu Tajwid? Cvr5SJQ. Surah Al-Mujadilah Ayat 11 Bacaan Surah Al-Mujadilah Ayat 11 Terjemah Surah Al-Mujadilah Ayat 11 Mufradat Surah Al-Mujadilah Ayat 11 Asbabun Nuzul Surah Al-Mujadilah Ayat 11 Isi Kandungan Surah Al-Mujadilah Ayat 11 Wislahcom Referensi يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قِيْلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوْا فِى الْمَجٰلِسِ فَافْسَحُوْا يَفْسَحِ اللّٰهُ لَكُمْۚ وَاِذَا قِيْلَ انْشُزُوْا فَانْشُزُوْا يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْۙ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ Terjemah Surah Al-Mujadilah Ayat 11 Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, “Berilah kelapangan dalam majelis-majelis”, maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, “Berdirilah kamu,” maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Maha teliti apa yang kamu kerjakan. Mufradat Surah Al-Mujadilah Ayat 11 wahai orang-orangيٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَyang berimanاٰمَنُوْٓاapabila dikatakanاِذَا قِيْلَkepadamuلَكُمْberilah kelapanganتَفَسَّحُوْاdalam majelis-majelisفِى الْمَجٰلِسِmaka lapangkanlahفَافْسَحُوْاniscaya Allah akan memberi kelapangan untukmuيَفْسَحِ اللّٰهُ لَكُمْۚdan apabila dikatakanوَاِذَا قِيْلَberdirilah kamuانْشُزُوْاmaka berdirilahفَانْشُزُوْاniscaya Allah akan mengangkatيَرْفَعِ اللّٰهُdiberi ilmuاُوْتُوا الْعِلْمَbeberapa derajatدَرَجٰتٍۗ Asbabun Nuzul Surah Al-Mujadilah Ayat 11 Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dari Muqatil bin Hayyan seorang Tabi’in, w. 150 H ia berkata, “Pada suatu hari, yaitu hari Jum’at, Rasulullah Saw berada di Suffah mengadakan pertemuan di suatu tempat yang sempit, dengan maksud menghormati pahlawan-pahlawan perang Badar 2 H yang terdiri dari orang-orang Muhajirin dan Ansar. Beberapa di antara pahlawan Badar itu terlambat datang, seperti Śabit bin Qais. Rasulullah Saw melihat mereka berdiri di luar dan mengucapkan salam, “Assalamu’alaikum Ayyuhannabi wabarakatuh.” Beliau menjawab salam, kemudian mereka mengucapkan salam pula kepada orang-orang yang hadir lebih dahulu dan dijawab pula oleh mereka. Para pahlawan Badar itu tetap berdiri, menunggu tempat yang disediakan bagi mereka, tetapi tidak ada yang menyediakannya. Melihat itu Rasulullah Saw merasa kecewa, lalu mengatakan kepada orang-orang yang berada di sekitarnya, “Berdirilah, berdirilah.” Beberapa di antara mereka berdiri, tetapi dengan rasa enggan yang terlihat di wajah mereka. Maka orang-orang munafik bereaksi dengan tujuan mencela Rasulullah Saw dengan berkata, “Demi Allah, Muhammad tidak adil, ada orang yang terlebih dahulu datang dengan maksud memperoleh tempat duduk di dekatnya, tetapi disuruh berdiri agar tempat itu diberikan kepada orang yang terlambat datang.” Rasulullah Saw mendengar kritik itu, kemudian bersabda, “Allah merahmati siapa yang memberi kelapangan bagi saudaranya.” Orang-orang beriman pun menyambut tuntunan tersebut dan turunlah ayat ini. Isi Kandungan Surah Al-Mujadilah Ayat 11 Dalam Surah Al-Mujadilah Ayat 11, dapat dipahami bahwa para sahabat berlomba-lomba mencari tempat duduk dekat dengan Rasulullah Saw agar mereka mudah mendengar apa yang beliau sampaikan. Jika Rasulullah Saw duduk dalam majelis, maka Abu Bakar Ra dan Umar bin Khaṭṭab Ra ada di kanan kiri beliau, sedangkan Uṣman bin Affan Ra. dan Alĭ bin Abĭ Ṭalib Ra ada di hadapannya, sebab keduanya termasuk penulis wahyu, maka disuruh oleh beliau supaya duduk di depannya. Orang yang hadir dalam suatu majelis hendaklah mematuhi ketentuan yang berlaku atau mematuhi perintah orang yang mengatur majelis itu, menjaga suasana dengan baik, penuh persaudaraan dan tenggang rasa. Bagi yang lebih dahulu datang hendaklah memenuhi tempat di depan, sehingga orang yang baru datang tidak melangkahi/mengganggu orang yang sudah hadir. Bagi yang terlambat datang, hendaklah rela dengan keadaan yang ditemuinya. Rasulullah Saw bersabda Janganlah seseorang menyuruh temannya berdiri dari tempat duduknya, lalu ia duduk di tempat tersebut, tetapi hendaklah bergeser dan berlapang-lapang.” HR. Muslim dari Ibnu Umar. Pada akhir ayat ini menerangkan bahwa Allah Swt akan mengangkat derajat orang beriman yang patuh kepada-Nya dan mampu menciptakan suasana damai di masyarakat, dan juga orang-orang yang berilmu yang menggunakan ilmunya untuk menegakkan kalimat-Nya serta perintah Rasul-Nya. Allah Swt. juga menegaskan bahwa Dia Maha Teliti terhadap semua yang dilakukan oleh manusia, dan akan memberi balasan secara adil. Related postsKunci Jawaban Bahasa Indonesia Tingkat Lanjut Kelas 11 SMA, MA, SMK Halaman 42 Kurikulum MerdekaCara Jualan OnlineSEO Google LengkapBacklink GratisReinforcement Learning from Human Feedback RLHF Apa, Tujuan, Manfaat, Kelebihan dan Kekurangan Kunci Jawaban Bahasa Inggris Kelas 7 SMP, MTS Halaman 45, 46 Kurikulum Merdeka يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا۟ فِى ٱلْمَجَٰلِسِ فَٱفْسَحُوا۟ يَفْسَحِ ٱللَّهُ لَكُمْ ۖ وَإِذَا قِيلَ ٱنشُزُوا۟ فَٱنشُزُوا۟ يَرْفَعِ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مِنكُمْ وَٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْعِلْمَ دَرَجَٰتٍ ۚ وَٱللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ Arab-Latin Yā ayyuhallażīna āmanū iżā qīla lakum tafassaḥụ fil-majālisi fafsaḥụ yafsaḥillāhu lakum, wa iżā qīlansyuzụ fansyuzụ yarfa'illāhullażīna āmanụ mingkum wallażīna ụtul-'ilma darajāt, wallāhu bimā ta'malụna khabīrArtinya Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu "Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. Al-Mujadalah 10 ✵ Al-Mujadalah 12 »Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangHikmah Berharga Mengenai Surat Al-Mujadalah Ayat 11 Paragraf di atas merupakan Surat Al-Mujadalah Ayat 11 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada sekumpulan hikmah berharga dari ayat ini. Diketemukan sekumpulan penjelasan dari banyak ahli ilmu terkait makna surat Al-Mujadalah ayat 11, misalnya sebagaimana berikut📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi ArabiaWahai orang-orang yang membenarkan Allah dan rasulNya serta melaksanakan syariatNya, bila kalian diminta agar sebagian dari kalian melapangkan majelis untuk sebagian yang lain, maka lakukanlah, niscaya Allah akan melapangkan kalian di dunia dan akhirat. Bila kalian wahai orang-orang yang beriman diminta agar bangkit dari majelis kalian untuk suatu hajat yang mengandung kebaiukan bagi kalian, maka bangkitlah. Allah akan meninggikan kedudukan orang-orang beriman yang ikhlas di antara kalian. Allah meninggikan derajat ahli ilmu dengan derajat-derajat yang banyak dalam pahala dan derajat meraih keridhaan. Allah Mahateliti terhadap amal-amal kalian, tidak ada sesuatu yang samar bagiNya, dan Dia akan membalas kalian atasnya. Ayat ini menyanjung kedudukan para ulama dan keutamaan mereka, serta ketinggian derajat mereka.📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid Imam Masjidil Haram11. Wahai orang-orang yang beriman kepada Allah dan melaksanakan apa yang disyariatkan kepada mereka, jika dikatakan kepada kalian, “Berlapang-lapanglah kalian di dalam majlis-majlis.” Maka lapangkanlah, niscaya Allah melapangkan bagi kalian kehidupan dunia dan di Akhirat. Dan jika dikatakan kepada kalian, “Bangkitlah dari majlis agar orang yang memiliki keutamaan duduk padanya.” Maka bangkitlah, niscaya Allah -Subḥānahu- mengangkat orang-orang yang beriman di antara kalian dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan dengan beberapa derajat yang agung. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kalian kerjakan, tidak ada sesuatu pun dari perbuatan kalian yang luput dari-Nya, dan Dia akan membalas kalian atas perbuatan tersebut.📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah11. Dan Allah memerintahkan orang-orang beriman agar melapangkan tempat duduk untuk yang lain jika mereka diminta hal itu, dan agar mereka berdiri dari majelis mereka untuk melakukan hal yang bermanfaat. Kemudian Allah menyampaikan kabar gembira bagi orang-orang beriman dan berilmu bahwa mereka akan ditinggikan derajatnya di surga. Allah Maha Mengetahui segala perbuatan mereka, dan Allah akan membalas mereka atas perbuatan tersebut. Ibnu Umat meriwayatkan secara marfu’ bahwa Rasulullah melarang seseorang menyuruh orang lain untuk berdiri dari tempat duduknya agar dia dapat menempati tempat itu. Namun hendaklah mereka saling meluaskan dan melapangkan tempat bagi orang lain. Shahih al-Bukhari, kitab meminta izin, bab janganlah seseorang menyuruh orang lain untuk berdiri dari tempat duduknya, no. 2670.Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah11. يٰٓأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا۟ فِى الْمَجٰلِسِ Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu “Berlapang-lapanglah dalam majlis” Allah memerintahkan mereka untuk saling menjaga adab, dengan melapangkan tempat duduk bagi yang lain dalam sebuah majelis. Qatadah dan Mujahid mengatakan dahulu mereka saling berlomba-lomba untuk dapat mengikuti majelis Rasulullah, maka mereka diperintahkan untuk saling melapangkan tempat bagi orang lain. فَافْسَحُوا۟ يَفْسَحِ اللهُ لَكُمْ ۖ maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu Yakni maka lapangkanlah tempat bagi orang lain niscaya Allah akan melapangkan surga kalian. Hal ini berlaku pada setiap majelis tempat berkumpul kaum muslimin yang mengandung kebaikan dan pahala, baik itu dalam membicarakan urusan perang, zikir, atau pada saat khutbah jum’at. Setiap orang lebih berhak terhadap tempat yang lebih dahulu dia tempati, namun dia dianjurkan untuk melapangkan tempat bagi saudaranya yang lain. Rasulullah bersabda “Dilarang seseorang menyuruh orang lain untuk berpindah dari tempat duduknya kemudian dia duduk di tempatnya. Namun hendaklah saling melapangkan tempat duduk bagi yang lain.” وَإِذَا قِيلَ انشُزُوا۟ فَانشُزُوا۟ Dan apabila dikatakan “Berdirilah kamu” Yakni jika sebagian orang yang duduk di majelis itu diminta untuk berdiri dari tempat duduknya agar orang yang dimuliakan dalam agama dan orang yang berilmu dapat duduk di tempat itu maka hendaklah mereka berdiri. يَرْفَعِ اللهُ الَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مِنكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا۟ الْعِلْمَ دَرَجٰتٍ ۚ Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat Yakni Allah mengangkat derajat orang yang berilmu diantara kalian dengan kemuliaan di dunia dan pahala di akhirat. Maka barangsiapa yang beriman dan memiliki ilmu maka Allah akan mengangkat derajatnya dengan keimanannya itu dan mengangkat derajatnya dengan ilmunya pula; dan salah satu dari itu adalah Allah mengangkat derajat mereka dalam majelis-majelis.📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah11. Wahai orang yang beriman, jika dikatakan kepada kalian berikan keluasan/kelapangan di dalam tempat duduk majelis untuk para pendahulu kalian. Maka Allah akan meluaskan rahmat-Nya berupa keluasan tempat, jiwa, rizki, surga dan sebagainya kepada kalian. Apabila dikatakan kepada kalian Berdirilah untuk memberi kelapangan kepada para pendahulu kalian dengan cekatan. Maka Allah akan meluaskan tempat kalian di dunia dan di surga. Allah mengangkat derajat para ulama beberapa derajat dalam kemuliaan dan posisi yang tinggi di dunia dan akhirat sebab berpadunya ilmu dan amal mereka. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui segala amal kalian. Ini adalah ancaman bagi mereka yang tidak menjalankan perintah-Nya. Qatadah berkata Pernah ketika ada kelompok orang yang ikut perang Badar baru datang dalam majelis mereka dan kemudian diperintahkan untuk berdiri melapangkan tempat, mereka menunjukkan roman tidak suka kepada perintah rasul SAW. Maka turunlah ayat ini📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-Awaji, professor tafsir Univ Islam MadinahWahai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepada kalian,“Berilah kelapangan} lapangkanlah {di dalam majelis-majelis” lapangkanlah} lapangkanlah {niscaya Allah akan memberi kelapangan kepada kalian} Allah akan memberi kelapangan kepada kalian di dunia dan akhirat {Apabila dikatakan,“Berdirilah”} berdirilah dari sebagian majelis, agar orang yang mempunyai karunia duduk di sana {Maka berdirilah} maka berdirilah dari sana {niscaya Allah akan mengangkat orang-orang yang beriman di antara kalian dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Allah Maha Mengetahui terhadap apa yang kalian kerjakanMau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H11. Ini adalah ajaran dari allah untuk para hambaNya yang beriman ketika mereka berada dalam majelis perkumpulan, yang sebagian dari mereka ada orang yang baru datang meminta agar tempat duduk diperluas. Termasuk bersopan santun dalam hal ini adalah dengan memberikan kelonggaran tempat baginya agar maksudnya bisa terpenuhi, bukan untuk mengganggu orang yang memberi kelonggaran tempat tersebut. Maksud saudaranya pun terpenuhi tanpa harus terganggu. Balasan itu berdasarkan jenis amal. Siapa pun yang memberi kelonggaran, maka akan diberi kelonggaran oleh Allah, siapa pun yang memberi keleluasaan pada saudaranya, maka Allah akan memberinya keleluasaan. “Dan apabila dikatakan, Berdirilah kamu’,” artinya berdirilah dari tempat duduk kalian, karena adanya suatu keperluan mendesak, “maka berdirilah,” maksudnya segeralah berdiri agar kemaslahatan tercapai, karena melaksanakan hal seperti ini termasuk bagian dari ilmu dan iman. Allah akan mengangkat derajat orang yang berilmu dan beriman berdasarkan ilmu dan keimanan yang Allah berikan pada mereka. “Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” Masing-masing diberi balasan berdasarkan amalnya. Perbuatan baik akan dibalas baik dan perbuatan buruk akan dibalas buruk. Di dalam ayat ini terdapat penjelasan tentang keutamaan ilmu. Dan keindahan serta buah dari ilmu adalah dengan beradab dengan adab-adab ilmu serta menunaikan tuntutannya.📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-SyawiSurat Al-Mujadalah ayat 11 Wahai orang-orang yang dia beriman kepada Allah dan Rasul-Nya ﷺ jika dikatakan kepada kalian berlapang-lapanglah dalam majelis kalian, maka lapangkanlah, Allah akan melapangkan kalian di dunia dan akhirat. Dan jika dikatakan kepada kalian juga Bangkitlah dan berdirilah dari majelis kalian karena sebab di antara sebab; Maka bagi kalian wajib bersegera melaksanakan perintah dan menjawab agar mendapatkan kebaikan secara umum; Ketahuilah bahwasanya Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman dan mentauhidkan-Nya, dan yang membenarkan Rasul-Nya ﷺ serta mengikutinya, Allah akan berikan derajat yang tinggi, dan Allah akan berika derajat keilmuan dan keimanan, Allah akan angkat derajat kalian di dunia dan di akhirat. Allah Maha Tahu atas seluruh amalan-amalan kalian, tidak tersembunyi sesuatupun, dan akan dihisab kalian dengan amalan-amalan kalian, dan dibalas dengannya.📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, ini merupakan pemberian adab dari Allah Subhaanahu wa Ta'aala kepada hamba-hamba-Nya yang mukmin, yaitu apabila mereka berkumpul dalam suatu majlis dan sebagian mereka atau sebagian orang yang datang butuh diberikan tempat duduk agar diberikan kelapangan untuknya. Hal itu, tidaklah merugikan orang yang duduk sedikit pun sehingga tercapai maksud saudaranya tanpa ada kerugian yang diterimanya. Dan balasan disesuaikan dengan jenis amalan, barang siapa yang melapangkan, maka Allah Subhaanahu wa Ta'aala akan memberikan kelapangan untuknya. Di surga. Untuk shalat tahiyyatul masjid, atau untuk melakukan kebaikan lainnya atau karena kebutuhan yang muncul. Agar terwujud maslahat itu, karena berdiri dalam hal seperti ini termasuk ilmu dan iman, dan Allah Subhaanahu wa Ta'aala akan meninggikan orang-orang yang berilmu dan beriman dengan beberapa derajat sesuai yang Allah berikan kepadanya berupa ilmu dan iman. Di surga. Oleh karena itu, Dia akan membalas setiap orang yang beramal dengan amalnya, jika baik maka akan dibalas dengan kebaikan dan jika buruk, maka akan dibalas dengan dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Mujadalah Ayat 11Pada ayat yang lalu Allah memerintahkan kaum muslim agar menghindarkan diri dari perbuatan berbisik-bisik dan pembicaraan rahasia, karena akan menimbulkan rasa tidak enak bagi muslim lainnya. Pada ayat ini, Allah memerintahkan kaum muslim untuk melakukan perbuatan yang menimbulkan rasa persaudaraan dalam semua pertemuan. Wahai orang-orang yang beriman apabila dikatakan kepadamu, dalam berbagai forum atau kesempatan, 'berilah kelapangan di dalam majelis-majelis, agar orang-orang bisa masuk ke dalam ruangan itu, ' maka lapangkanlah jalan menuju majelis tersebut, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu dalam berbagai kesempatan, forum, atau majelis. Dan apabila dikatakan kepada kamu dalam berbagai tempat, 'berdirilah kamu untuk memberi penghormatan, ' maka berdirilah sebagai tanda kerendahan hati, niscaya Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman di antaramu karena keyakinannya yang benar, dan Allah pun akan mengangkat orang-orang yang diberi ilmu, karena ilmunya menjadi hujah yang menerangi umat, beberapa derajat dibandingkan orang-orang yang tidak berilmu. Dan Allah mahateliti terhadap niat, cara, dan tujuan dari apa yang kamu kerjakan, baik persoalan dunia maupun akhirat. 12. Pada ayat sebelumnya Allah memerintahkan agar orang-orang beriman mengembangkan adab yang baik, yaitu saling memberikan tempat dalam pertemuan tanda saling menghormati dan menumbuhkan persaudaraan. Allah pun meninggikan derajat orang yang beriman, berilmu, dan beramal dengan ilmunya itu. Pada ayat ini, Allah menerangkan bahwa para sahabat yang ingin menghadap nabi diperintahkan mengembangkan adab yang baik, yaitu bersedekah terlebih dahulu guna menyucikan dirinya. Wahai orang-orang yang beriman! apabila kamu mengadakan pembicaraan khusus dengan rasul untuk berkonsultasi tentang masalah yang sangat pribadi, hendaklah kamu mengeluarkan sedekah kepada orang miskin agar diri kamu menjadi bersih dari penyakit kikir, juga untuk mengurangi beban beliau menerima orang-orang yang tidak berkepentingan, sebelum melakukan pembicaraan itu. Yang demikian itu, bersedekah kepada fakir miskin sebelum berkonsultasi dengan nabi, lebih baik bagimu, karena kamu berbagi dan peduli dengan orang-orang kecil dan lebih bersih, karena kamu membuang sifat kikir dan cinta harta yang berlebihan. Tetapi jika kamu tidak memperoleh harta atau uang yang akan disedekahkan sebelum bertemu nabi karena kemiskinan, maka sungguh, Allah maha pengampun kepada orang yang hendak bersedekah, tetapi tidak sanggup, maha penyayang kepada hamba yang baik dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang Demikianlah beberapa penjelasan dari para mufassirun berkaitan isi dan arti surat Al-Mujadalah ayat 11 arab-latin dan artinya, semoga memberi kebaikan untuk kita bersama. Dukunglah usaha kami dengan mencantumkan tautan ke halaman ini atau ke halaman depan Halaman Banyak Dilihat Telaah banyak materi yang banyak dilihat, seperti surat/ayat Ar-Rahman, Al-Mulk, Yasin, Al-Kautsar, Ayat Kursi, Al-Waqi’ah. Ada pula Al-Baqarah, Shad 54, Do’a Sholat Dhuha, Al-Kahfi, Asmaul Husna, Al-Ikhlas. Ar-RahmanAl-MulkYasinAl-KautsarAyat KursiAl-Waqi’ahAl-BaqarahShad 54Do’a Sholat DhuhaAl-KahfiAsmaul HusnaAl-Ikhlas Pencarian an naziat, surat al a'la, surah al alaq, ar rahman latin, surah al isra ayat 32 Dapatkan amal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat. Plus dapatkan bonus buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis Caranya, salin text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga 3 group WhatsApp yang Anda ikuti Silahkan nikmati kemudahan dari Allah Ta’ala untuk membaca al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik surat yang mau dibaca, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar tafsir lengkap untuk ayat tersebut 🔗 *Mari beramal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat ini* Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawah Surat Al-Mujadalah terdiri dari 22 ayat dan termasuk dalam golongan surat Madaniyyah. Surat ini diturunkan setelah surat Al-Munafiqun dan Al-Mujadalah berarti 'perbantahan'.Surat ini dinamakan Al-Mujadalah karena diambil dari awal ayat pada surat ini. Berikut arti, kandungan, dan keutamaan dari surat Surat Al-Mujadalah ayat 1 – 11 beserta artinyaunsplashBerikut bacaan arab surat Al-Mujadalah dari ayat 1 sampai 11, latin dan 1قَدْ سَمِعَ اللّٰهُ قَوْلَ الَّتِيْ تُجَادِلُكَ فِيْ زَوْجِهَا وَتَشْتَكِيْٓ اِلَى اللّٰهِ ۖوَاللّٰهُ يَسْمَعُ تَحَاوُرَكُمَاۗ اِنَّ اللّٰهَ سَمِيْعٌۢ بَصِيْرٌqad sami’allāhu qaulallatī tujādiluka fī zaujihā wa tasytakī ilallāhi wallāhu yasma’u taḥāwurakumā, innallāha samī’um baṣīr"Sungguh, Allah telah mendengar ucapan perempuan yang mengajukan gugatan kepadamu Muhammad tentang suaminya, dan mengadukan halnya kepada Allah, dan Allah mendengar percakapan antara kamu berdua. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar, Maha Melihat."Ayat 2اَلَّذِيْنَ يُظٰهِرُوْنَ مِنْكُمْ مِّنْ نِّسَاۤىِٕهِمْ مَّا هُنَّ اُمَّهٰتِهِمْۗ اِنْ اُمَّهٰتُهُمْ اِلَّا الّٰۤـِٔيْ وَلَدْنَهُمْۗ وَاِنَّهُمْ لَيَقُوْلُوْنَ مُنْكَرًا مِّنَ الْقَوْلِ وَزُوْرًاۗ وَاِنَّ اللّٰهَ لَعَفُوٌّ غَفُوْرٌallażīna yuẓāhirụna mingkum min nisā`ihim mā hunna ummahātihim, in ummahātuhum illal-lā`ī waladnahum, wa innahum layaqụlụna mungkaram minal-qauli wazụrā, wa innallāha la’afuwwun gafụr"Orang-orang di antara kamu yang menzihar istrinya, menganggap istrinya sebagai ibunya, padahal istri mereka itu bukanlah ibunya. Ibu-ibu mereka hanyalah perempuan yang melahirkannya. Dan sesungguhnya mereka benar-benar telah mengucapkan suatu perkataan yang mungkar dan dusta. Dan sesungguhnya Allah Maha Pemaaf, Maha Pengampun."Ayat 3وَالَّذِيْنَ يُظٰهِرُوْنَ مِنْ نِّسَاۤىِٕهِمْ ثُمَّ يَعُوْدُوْنَ لِمَا قَالُوْا فَتَحْرِيْرُ رَقَبَةٍ مِّنْ قَبْلِ اَنْ يَّتَمَاۤسَّاۗ ذٰلِكُمْ تُوْعَظُوْنَ بِهٖۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌwallażīna yuẓāhirụna min nisā`ihim ṡumma ya’ụdụna limā qālụ fa taḥrīru raqabatim ming qabli ay yatamāssā, żālikum tụ’aẓụna bih, wallāhu bimā ta’malụna khabīr"Dan mereka yang menzihar istrinya, kemudian menarik kembali apa yang telah mereka ucapkan, maka mereka diwajibkan memerdekakan seorang budak sebelum kedua suami istri itu bercampur. Demikianlah yang diajarkan kepadamu, dan Allah Maha Teliti terhadap apa yang kamu kerjakan."Ayat 4فَمَنْ لَّمْ يَجِدْ فَصِيَامُ شَهْرَيْنِ مُتَتَابِعَيْنِ مِنْ قَبْلِ اَنْ يَّتَمَاۤسَّاۗ فَمَنْ لَّمْ يَسْتَطِعْ فَاِطْعَامُ سِتِّيْنَ مِسْكِيْنًاۗ ذٰلِكَ لِتُؤْمِنُوْا بِاللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖۗ وَتِلْكَ حُدُوْدُ اللّٰهِ ۗوَلِلْكٰفِرِيْنَ عَذَابٌ اَلِيْمٌfa mal lam yajid fa ṣiyāmu syahraini mutatābi’aini ming qabli ay yatamāssā, fa mal lam yastaṭi’ fa iṭ’āmu sittīna miskīnā, żālika litu`minụ billāhi wa rasụlih, wa tilka ḥudụdullāh, wa lil-kāfirīna ażābun alīm"Maka barangsiapa tidak dapat memerdekakan hamba sahaya, maka dia wajib berpuasa dua bulan berturut-turut sebelum keduanya bercampur. Tetapi barangsiapa tidak mampu, maka wajib memberi makan enam puluh orang miskin. Demikianlah agar kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Itulah hukum-hukum Allah, dan bagi orang-orang yang mengingkarinya akan mendapat azab yang sangat pedih."Ayat 5اِنَّ الَّذِيْنَ يُحَاۤدُّوْنَ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ كُبِتُوْا كَمَا كُبِتَ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْ وَقَدْ اَنْزَلْنَآ اٰيٰتٍۢ بَيِّنٰتٍۗ وَلِلْكٰفِرِيْنَ عَذَابٌ مُّهِيْنٌۚinnallażīna yuḥāddụnallāha wa rasụlahụ kubitụ kamā kubitallażīna ming qablihim wa qad anzalnā āyātim bayyināt, wa lil-kāfirīna ażābum muhīn"Sesungguhnya orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya pasti mendapat kehinaan sebagaimana kehinaan yang telah didapat oleh orang-orang sebelum mereka. Dan sungguh, Kami telah menurunkan bukti-bukti yang nyata. Dan bagi orang-orang yang mengingkarinya akan mendapat azab yang menghinakan."Ayat 6يَوْمَ يَبْعَثُهُمُ اللّٰهُ جَمِيْعًا فَيُنَبِّئُهُمْ بِمَا عَمِلُوْاۗ اَحْصٰىهُ اللّٰهُ وَنَسُوْهُۗ وَاللّٰهُ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ شَهِيْدٌ yauma yab’aṡuhumullāhu jamī’an fa yunabbi`uhum bimā amilụ, aḥṣāhullāhu wa nasụh, wallāhu alā kulli syai`in syahīd"Pada hari itu mereka semuanya dibangkitkan Allah, lalu diberitakan-Nya kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan. Allah menghitungnya semua amal perbuatan itu, meskipun mereka telah melupakannya. Dan Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu."Ayat 7اَلَمْ تَرَ اَنَّ اللّٰهَ يَعْلَمُ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ مَا يَكُوْنُ مِنْ نَّجْوٰى ثَلٰثَةٍ اِلَّا هُوَ رَابِعُهُمْ وَلَا خَمْسَةٍ اِلَّا هُوَ سَادِسُهُمْ وَلَآ اَدْنٰى مِنْ ذٰلِكَ وَلَآ اَكْثَرَ اِلَّا هُوَ مَعَهُمْ اَيْنَ مَا كَانُوْاۚ ثُمَّ يُنَبِّئُهُمْ بِمَا عَمِلُوْا يَوْمَ الْقِيٰمَةِۗ اِنَّ اللّٰهَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌa lam tara annallāha ya’lamu mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ, mā yakụnu min najwā ṡalāṡatin illā huwa rābi’uhum wa lā khamsatin illā huwa sādisuhum wa lā adnā min żālika wa lā akṡara illā huwa ma’ahum aina mā kānụ, ṡumma yunabbi`uhum bimā amilụ yaumal-qiyāmah, innallāha bikulli syai`in alīm"Tidakkah engkau perhatikan, bahwa Allah mengetahui apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi? Tidak ada pembicaraan rahasia antara tiga orang, melainkan Dialah yang keempatnya. Dan tidak ada lima orang, melainkan Dialah yang keenamnya. Dan tidak ada yang kurang dari itu atau lebih banyak, melainkan Dia pasti ada bersama mereka dimanapun mereka berada. Kemudian Dia akan memberitakan kepada mereka pada hari Kiamat apa yang telah mereka kerjakan. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu."Ayat 8اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْنَ نُهُوْا عَنِ النَّجْوٰى ثُمَّ يَعُوْدُوْنَ لِمَا نُهُوْا عَنْهُ وَيَتَنٰجَوْنَ بِالْاِثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَمَعْصِيَتِ الرَّسُوْلِۖ وَاِذَا جَاۤءُوْكَ حَيَّوْكَ بِمَا لَمْ يُحَيِّكَ بِهِ اللّٰهُ ۙوَيَقُوْلُوْنَ فِيْٓ اَنْفُسِهِمْ لَوْلَا يُعَذِّبُنَا اللّٰهُ بِمَا نَقُوْلُۗ حَسْبُهُمْ جَهَنَّمُۚ يَصْلَوْنَهَاۚ فَبِئْسَ الْمَصِيْرُa lam tara ilallażīna nuhụ anin-najwā ṡumma ya’ụdụna limā nuhụ an-hu wa yatanājauna bil-iṡmi wal-udwāni wa ma’ṣiyatir-rasụli wa iżā jā`ụka ḥayyauka bimā lam yuḥayyika bihillāhu wa yaqụlụna fī anfusihim lau lā yu’ażżibunallāhu bimā naqụl, ḥasbuhum jahannam, yaṣlaunahā, fa bi`sal-maṣīr"Tidakkah engkau perhatikan orang-orang yang telah dilarang mengadakan pembicaraan rahasia, kemudian mereka kembali mengerjakan larangan itu dan mereka mengadakan pembicaraan rahasia untuk berbuat dosa, permusuhan dan durhaka kepada Rasul. Dan apabila mereka datang kepadamu Muhammad, mereka mengucapkan salam dengan cara yang bukan seperti yang ditentukan Allah untukmu. Dan mereka mengatakan pada diri mereka sendiri, “Mengapa Allah tidak menyiksa kita atas apa yang kita katakan itu?” Cukuplah bagi mereka neraka Jahanam yang akan mereka masuki. Maka neraka itu seburuk-buruk tempat kembali."Ayat 9يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا تَنَاجَيْتُمْ فَلَا تَتَنَاجَوْا بِالْاِثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَمَعْصِيَتِ الرَّسُوْلِ وَتَنَاجَوْا بِالْبِرِّ وَالتَّقْوٰىۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ الَّذِيْٓ اِلَيْهِ تُحْشَرُوْنَyā ayyuhallażīna āmanū iżā tanājaitum fa lā tatanājau bil-iṡmi wal-udwāni wa ma’ṣiyatir-rasụli wa tanājau bil-birri wat-taqwā, wattaqullāhallażī ilaihi tuḥsyarụn"Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu mengadakan pembicaraan rahasia, janganlah kamu membicarakan perbuatan dosa, permusuhan dan durhaka kepada Rasul. Tetapi bicarakanlah tentang perbuatan kebajikan dan takwa. Dan bertakwalah kepada Allah yang kepada-Nya kamu akan dikumpulkan kembali."Ayat 10اِنَّمَا النَّجْوٰى مِنَ الشَّيْطٰنِ لِيَحْزُنَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَلَيْسَ بِضَاۤرِّهِمْ شَيْـًٔا اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۗوَعَلَى اللّٰهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُوْنَinnaman-najwā minasy-syaiṭāni liyaḥzunallażīna āmanụ wa laisa biḍārrihim syai`an illā bi`iżnillāh, wa alallāhi falyatawakkalil-mu`minụn"Sesungguhnya pembicaraan rahasia itu termasuk perbuatan setan, agar orang-orang yang beriman itu bersedih hati, sedang pembicaraan itu tidaklah memberi bencana sedikit pun kepada mereka, kecuali dengan izin Allah. Dan kepada Allah hendaknya orang-orang yang beriman bertawakal."Ayat 11يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قِيْلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوْا فِى الْمَجٰلِسِ فَافْسَحُوْا يَفْسَحِ اللّٰهُ لَكُمْۚ وَاِذَا قِيْلَ انْشُزُوْا فَانْشُزُوْا يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْۙ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌyā ayyuhallażīna āmanū iżā qīla lakum tafassaḥụ fil-majālisi fafsaḥụ yafsaḥillāhu lakum, wa iżā qīlansyuzụ fansyuzụ yarfa’illāhullażīna āmanụ mingkum wallażīna ụtul-ilma darajāt, wallāhu bimā ta’malụna khabīr"Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, “Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis,” maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, “Berdirilah kamu,” maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Maha Teliti apa yang kamu kerjakan." Baca Juga Surat Al-Fatihah Ayat 1-7 Arab Arti, Kandungan, dan Keutamaan 2. Surat Al-Mujadalah ayat 12 – 22 beserta artinyaPexels/Raw PixelIni merupakan surat lanjutan dari surat Al-Mujadalah. Berikut penjabaran ayat 12 sampai 22 dari surat Al-Mujadalah beserta artinyaAyat 12يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا نَاجَيْتُمُ الرَّسُوْلَ فَقَدِّمُوْا بَيْنَ يَدَيْ نَجْوٰىكُمْ صَدَقَةً ۗذٰلِكَ خَيْرٌ لَّكُمْ وَاَطْهَرُۗ فَاِنْ لَّمْ تَجِدُوْا فَاِنَّ اللّٰهَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ yā ayyuhallażīna āmanū iżā nājaitumur-rasụla fa qaddimụ baina yadai najwākum ṣadaqah, żālika khairul lakum wa aṭ-har, fa il lam tajidụ fa innallāha gafụrur raḥīm"Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu mengadakan pembicaraan khusus dengan Rasul, hendaklah kamu mengeluarkan sedekah kepada orang miskin sebelum melakukan pembicaraan itu. Yang demikian itu lebih baik bagimu dan lebih bersih. Tetapi jika kamu tidak memperoleh yang akan disedekahkan maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang."Ayat 13ءَاَشْفَقْتُمْ اَنْ تُقَدِّمُوْا بَيْنَ يَدَيْ نَجْوٰىكُمْ صَدَقٰتٍۗ فَاِذْ لَمْ تَفْعَلُوْا وَتَابَ اللّٰهُ عَلَيْكُمْ فَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتُوا الزَّكٰوةَ وَاَطِيْعُوا اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ ۗوَاللّٰهُ خَبِيْرٌ ۢبِمَا تَعْمَلُوْنَ a asyfaqtum an tuqaddimụ baina yadai najwākum ṣadaqāt, fa iż lam taf’alụ wa tāballāhu alaikum fa aqīmuṣ-ṣalāta wa ātuz-zakāta wa aṭī’ullāha wa rasụlah, wallāhu khabīrum bimā ta’malụn"Apakah kamu takut akan menjadi miskin karena kamu memberikan sedekah sebelum melakukan pembicaraan dengan Rasul? Tetapi jika kamu tidak melakukannya dan Allah telah memberi ampun kepadamu, maka laksanakanlah salat, dan tunaikanlah zakat serta taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya! Dan Allah Maha Teliti terhadap apa yang kamu kerjakan."Ayat 14اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْنَ تَوَلَّوْا قَوْمًا غَضِبَ اللّٰهُ عَلَيْهِمْۗ مَا هُمْ مِّنْكُمْ وَلَا مِنْهُمْۙ وَيَحْلِفُوْنَ عَلَى الْكَذِبِ وَهُمْ يَعْلَمُوْنَa lam tara ilallażīna tawallau qauman gaḍiballāhu alaihim, mā hum mingkum wa lā min-hum wa yaḥlifụna alal-każibi wa hum ya’lamụn"Tidakkah engkau perhatikan orang-orang munafik yang menjadikan suatu kaum yang telah dimurkai Allah sebagai sahabat? Orang-orang itu bukan dari kaum kamu dan bukan dari kaum mereka. Dan mereka bersumpah atas kebohongan, sedang mereka mengetahuinya."Ayat 15اَعَدَّ اللّٰهُ لَهُمْ عَذَابًا شَدِيْدًاۗ اِنَّهُمْ سَاۤءَ مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَa’addallāhu lahum ażāban syadīdā, innahum sā`a mā kānụ ya’malụn"Allah telah menyediakan azab yang sangat keras bagi mereka. Sungguh, betapa buruknya apa yang telah mereka kerjakan."Ayat 16اِتَّخَذُوْٓا اَيْمَانَهُمْ جُنَّةً فَصَدُّوْا عَنْ سَبِيْلِ اللّٰهِ فَلَهُمْ عَذَابٌ مُّهِيْنٌittakhażū aimānahum junnatan fa ṣaddụ an sabīlillāhi fa lahum ażābum muhīn"Mereka menjadikan sumpah-sumpah mereka sebagai perisai, lalu mereka menghalang-halangi manusia dari jalan Allah; maka bagi mereka azab yang menghinakan."Ayat 17لَنْ تُغْنِيَ عَنْهُمْ اَمْوَالُهُمْ وَلَآ اَوْلَادُهُمْ مِّنَ اللّٰهِ شَيْـًٔاۗ اُولٰۤىِٕكَ اَصْحٰبُ النَّارِۗ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَlan tugniya an-hum amwāluhum wa lā aulāduhum minallāhi syai`ā, ulā`ika aṣ-ḥābun-nār, hum fīhā khālidụn"Harta benda dan anak-anak mereka tidak berguna sedikitpun untuk menolong mereka dari azab Allah. Mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya."Ayat 18يَوْمَ يَبْعَثُهُمُ اللّٰهُ جَمِيْعًا فَيَحْلِفُوْنَ لَهٗ كَمَا يَحْلِفُوْنَ لَكُمْ وَيَحْسَبُوْنَ اَنَّهُمْ عَلٰى شَيْءٍۗ اَلَآ اِنَّهُمْ هُمُ الْكٰذِبُوْنَyauma yab’aṡuhumullāhu jamī’an fa yaḥlifụna lahụ kamā yaḥlifụna lakum wa yaḥsabụna annahum alā syaī`, alā innahum humul-kāżibụn"Ingatlah pada hari ketika mereka semua dibangkitkan Allah, lalu mereka bersumpah kepada-Nya bahwa mereka bukan orang musyrik sebagaimana mereka bersumpah kepadamu; dan mereka menyangka bahwa mereka akan memperoleh sesuatu manfaat. Ketahuilah, bahwa mereka orang-orang pendusta."Ayat 19اِسْتَحْوَذَ عَلَيْهِمُ الشَّيْطٰنُ فَاَنْسٰىهُمْ ذِكْرَ اللّٰهِ ۗ اُولٰۤىِٕكَ حِزْبُ الشَّيْطٰنِۗ اَلَآ اِنَّ حِزْبَ الشَّيْطٰنِ هُمُ الْخٰسِرُوْنَistaḥważa alaihimusy-syaiṭānu fa ansāhum żikrallāh, ulā`ika ḥizbusy-syaiṭān, alā inna ḥizbasy-syaiṭāni humul-khāsirụn"Setan telah menguasai mereka, lalu menjadikan mereka lupa mengingat Allah; mereka itulah golongan setan. Ketahuilah, bahwa golongan setan itulah golongan yang rugi."Ayat 20اِنَّ الَّذِيْنَ يُحَاۤدُّوْنَ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗٓ اُولٰۤىِٕكَ فِى الْاَذَلِّيْنَinnallażīna yuḥāddụnallāha wa rasụlahū ulā`ika fil-ażallīn"Sesungguhnya orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, mereka termasuk orang-orang yang sangat hina."Ayat 21كَتَبَ اللّٰهُ لَاَغْلِبَنَّ اَنَا۠ وَرُسُلِيْۗ اِنَّ اللّٰهَ قَوِيٌّ عَزِيْزٌkataballāhu la`aglibanna ana wa rusulī, innallāha qawiyyun azīz"Allah telah menetapkan, “Aku dan rasul-rasul-Ku pasti menang.” Sungguh, Allah Maha Kuat, Maha Perkasa."Ayat 22لَا تَجِدُ قَوْمًا يُّؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ يُوَاۤدُّوْنَ مَنْ حَاۤدَّ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ وَلَوْ كَانُوْٓا اٰبَاۤءَهُمْ اَوْ اَبْنَاۤءَهُمْ اَوْ اِخْوَانَهُمْ اَوْ عَشِيْرَتَهُمْۗ اُولٰۤىِٕكَ كَتَبَ فِيْ قُلُوْبِهِمُ الْاِيْمَانَ وَاَيَّدَهُمْ بِرُوْحٍ مِّنْهُ ۗوَيُدْخِلُهُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ خٰلِدِيْنَ فِيْهَاۗ رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُمْ وَرَضُوْا عَنْهُۗ اُولٰۤىِٕكَ حِزْبُ اللّٰهِ ۗ اَلَآ اِنَّ حِزْبَ اللّٰهِ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ lā tajidu qaumay yu`minụna billāhi wal-yaumil-ākhiri yuwāddụna man ḥāddallāha wa rasụlahụ walau kānū ābā`ahum au abnā`ahum au ikhwānahum au asyīratahum, ulā`ika kataba fī qulụbihimul-īmāna wa ayyadahum birụḥim min-h, wa yudkhiluhum jannātin tajrī min taḥtihal-an-hāru khālidīna fīhā, raḍiyallāhu an-hum wa raḍụ an-h, ulā`ika ḥizbullāh, alā inna ḥizballāhi humul-mufliḥụn"Engkau Muhammad tidak akan mendapatkan suatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapaknya, anaknya, saudaranya atau keluarganya. Mereka itulah orang-orang yang dalam hatinya telah ditanamkan Allah keimanan dan Allah telah menguatkan mereka dengan pertolongan yang datang dari Dia. Lalu dimasukkan-Nya mereka ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah rida terhadap mereka dan mereka pun merasa puas terhadap limpahan rahmat-Nya. Merekalah golongan Allah. Ingatlah, sesungguhnya golongan Allah itulah yang beruntung."3. Kandungan surat Al-Mujadalah mengandung beberapa pesan bagi para seluruh umat muslim. berikut beberapa pesan yang terkandung dalam surat Al-Mujadalah Surat Al-Mujadalah menjelaskan tentang hukum zihar dan sanksi bagi siapa saja yang melakukannya jika menarik perkataannya Menerangkan perintah untuk tidak menjadikan musuh Allah sebagai teman Menerangkan untuk menjaga adab serta sopan santun pada suatu pertemuan dan adab kepada Rasulullah SAW 4. Keutamaan surat Al-MujadalahIlustrasi salat. ANTARA FOTO/REUTERS/Mohammed SalemBagi umat muslim yang membaca surat ini, terdapat beberapa manfaat yang akan didapat. Berikut beberapa keutamaan dan manfaat bagi yang membacanya Diselamatkan dari siksaan Allah SWT dan dijauhkan dari keburukan Umat muslim yang membaca surat Al-Mujadalah dipercaya akan selamat dari siksa Allah. Selain itu, bagi yang membacanya juga tidak akan memperoleh keburukan. Bagi yang membaca surat Al-Mujadalah akan dimasukan dalam golongan orang beruntung Nabi Muhammad SAW bersabda, “Barangsiapa yang membaca surat ini Surat Al-Mujadilah, maka Allah akan mengampuninya termasuk dalam golongan orang-orang yang beruntung. Dan barangsiapa yang menulisnya, dan mengalungkannya kepada orang yang sakit, atau membacakannya, maka penyakit akan reda sembuh, hilang. Dan jika dibacakan atas sesuatu harta/benda yang dipendam atau dijaga, maka ia akan aman sampai pemiliknya mengeluarkannya.” Tafsir Al Burhan, Juz 7 467 Mendapatkan keamanan saat berada diperjalanan Imam Ash-Shaddiq telah berkata, “Barangsiapa yang membacanya ketika sakit, maka ia dapat meredakan sakit itu. Dan ketika membacanya secara istiqamah, di malam dan siang hari, maka ia akan aman di setiap jalan saat bepergian. Dan jika ia dibaca atas sesuatu yang disimpan, atau dipendam, maka akan sampai dikeluarkan dari tempat itu.” Tafsir Al Burhan, Juz 7 467 Baca Juga Surat Al-Humazah Ayat 1-9 Arab Arti, Kandungan, dan Keutamaan Itulah arti, kandungan, dan keutamaan dari surat Al-Mujadilah. Semoga kita diselamatkan dari siksaan api neraka dan dijauhkan dari keburukan. Amin.

hukum bacaan surat al mujadalah ayat 11 beserta alasannya